Gulma di Perkebunan Karet dan Pengendaliannya
Gulma pada tanaman adalah tumbuhan yang tumbuh disuatu tempat dan pada waktu tidak tepat sehingga keberadaanya tidak dikehendaki karena menganggu pertumbuhan tanaman, terganggunya aktifitas pemeliharaan, penurunan produksi sampai dengan kematian tanaman sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi apabila tidak segera dikendalikan.
- A. Berikut kerugian langsung dan tidak langsung yang ditimbulkan Gulma
- Gulma menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan produksi karena terjadi kompetisi dengan tanaman dalam pemanfaatan air, unsure hara, cahaya matahari, C02, dan ruang tumbuh .
- Gulma disepanjang jalur tanaman karet menghasilkan akan menghambat pelaksanaan penyadapan dan pengumpulan lateks sehingga meningkatnya biaya produksi atau pemanenan.
- Gulma meningkatkan biaya pemeliharaan tanaman karet sebesar 50-70% pada tanaman belum menghasilkan, 20-30% pada tanaman menghasilkan.
- Beberapa jenis gulma dapat mendorong berkembangnya penyakit tanaman karet karena berperan sebagai inang suatu patogen dan meningkatkan kelembapan tanah disekitar perakaran tanaman .
- Gulma sering menjadi pemicu terjadinya kebakaran terutama pada pertumbuhan gulma yang cukup lebat seperti alang-alang pada musim kemarau .
B. Beberapa jenis gulma pada perkebunan karet
- Imperata Cylindrica ( L. ) Raeuschel
Imperata Cylindrica dikenal dengan beberapa nama umum seperti alang-alang(jawa), lalang(melayu), dan eurih(sunda) serta banyak nama lainnya. Alang-alang dapat tumbuh baik pada pada daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 2000 m dari permukaan air laut .
- Mikania Micranta HBK
Mikania Micranta adalah gulam tahunan yang juga dikenal dengan beberapa nama umum seperti sembung rambat ( jawa ), dan areu sembung rambat (sunda ). Daerah penyebarannya cukup luas, yaitu daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan laut.
- Melastoma Malabathricum L
Melastoma Malabathricum mempunyai beberapa nama daerah antara lain senduduk (melayu), senggani(jawa), dan harendong(sunda). Gulma ini banyak dijumpai dilahan perkebunan dengan jenis tanah podsolik merah kuning, dan mampu tumbuh baik sampai dengan ketinggian 1.650 m diatas permukaan air laut.
- Chromolaena Odorata ( L.)R.M.King dan H.Robinson.
Gulma ini dahulu dikenal sebagai Eupatorium Adoratum(L.) dan memiliki nama umum kirinyuh(sunda), Babanjaran(sunda), dan pokok kapal terbang (melayu). Gulma ini dapt tumbuh dengan baik dalam keadaan lingkungan yang teduh maupun kering, sehingga daerah perkembangannya cukup luas diberbagai jenis tanah dan komoditi yang dibudidayakan.
- Lantana Camara L.
,ayam(melayu), puyengan(jawa), dan kembang telak(jawa) adalah tumbuhan perdu tahunan yang berasal dari amerika. Daerah penyebarannya cukup luas yaitu daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut.
- Paspalum Conjugatum Berg.
Paspalum Conjugatum berasal dari daerah amerika tropis dan memiliki beberapa nama local antara lain rumput pait( melayu), paitan(jawa), dan jukut pahit(sunda). Gulma ini merupakan rumput tahunan yang tumbuh menjalar dan memiliki stolon, yang pada setiap ruasnya dapat berbentuk akar. Batang atau rumpun Paspalum Conjugatum dapat tumbuh tegak atau miring dengan ketinggian mencapai 60 cm .
C. PENGENDALIAN GULMA
Diperkebunan karet gulma dapat dikendalikan dengan cara Mekanis, Kultur Teknis, dan Kimiawi. Ketiga cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga dianjurkan diterapkan secara terpadu, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan petani agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Cara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, parang, dan peralatan manual lainnya. Namun cara ini membutuhkan waktu, tenaga, biaya yang cukup tinggi serta dapat merugikan pertumbuhan tanaman karena dapat melukai akar dan merusak fisik tanah selain itu cara mekanis di anggap kurang efektif karena gulma yang perkembangbiakannya dalam tanah sulit terjangkau pengendaliannya.
Pengendalian gulma dengan cara kultur teknis dilakukan dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti leguminosa. Tanaman ini selain efektif menekan pertumbuhan gulma, tetapi juga dapat menambah bahan organik dan unsure hara dalam tanah. Namun cara ini memerlukan biaya relatif tinggi sehingga hanya sebagian kecil petani yang dapat menerapkannya.
Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida mempunyai beberapa kelebihan karena pelaksanaannya cepat, menggunakan sedikit tenaga, dan memebrikan hasil yang efektif. Tetapi petani dihadapkan kendala modal untuk pembelian herbisida serta pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang teknik aplikasi herbisida.
Frekuensi Pengendalian gulma dengan herbisida berdasarkan tingkat umur tanaman karet
Umur Tanaman (tahun) | Aplikasi Herbisida | Lebar Piringan/jalur | ||
Kondisi Tajuk | Frekuensi | Waktu | ||
Tanaman belum menghasilkan 2 – 3 tahun 4 – 5 tahun Tanaman menghasilkan 6 – 8 tahun 9 -15 tahun > 15 tahun | Belum menutup Mulai menutup Sudah menutup Sudah menutup Sudah menutup | 3 – 4 kali 2 – 3 kali 2 – 3 kali 2 kali 2 kali | Maret, juni, September, Desember* Maret, September, juni* Maret, September, juni* Maret, September Maret, September | 1.5 – 2.0 cm 1.5 – 2.0 cm 2.0 – 3.0 cm 2.0 – 3.0 cm 2.0 – 3.0 cm |
- Aplikasi herbisida dilakukan secara Spot ( Setempat ) pada daerah yang pertumbuhan gulmanya relatif lebat.
- D. APLIKASI PEMILIHAN HERBISIDA
Keberhasilan dan efisiensi aplikasi bergantung pada beberapa faktor utama, antara lain, ketepatan pemilihan herbisida, penguasaan teknik, dan ketepatan aplikasi herbisida dilapangan.
Nama Formulasi | Bahan Aktif | Gulma Sasaran | |
(g/L) | Nama | ||
Roundup Basmilang 480 AS Rambo 480 AS Agrofos 480 AS Polaris 240 AS Spark 160 AS Sting 160 AS Touchdown 480 AS Ally 20 WDG Paracol Scout 180/22 AS Glidamin 300/100 AS | 480 480 480 480 240 160 158,2 480 200 200 200 240 73 300 100 | Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Isopropilamina Glifosat Sulfosat Metsulfuron Metil Paraquat Diuron Isopropilamina Glifosat kalium-Picloran Isopropilamina Glifosat 2,4 D Amina | Imperata Cylindrica, Paspalum, Cynodon. Imperata Cylindrica, Paspalum. Imperata Cylindrica, Rumput. Imperata Cylindrica, Rumput. Paspalum, Ottochloa, Imperata Cylindrica. Ottochloa, Imperata Cylindrica. Ottochloa, Paspalum Imperata Cylindrica, Paspalum, Ottochloa. Lantana, Melastoma, Chromolaena. Ottochloa, Paspalum. Ottochloa, Paspalum. mekania, Borreria. Paspalum, mekania. |
Catatan : 1. Dosis penggunaan dapat dilihat pada kemasan 2.Nama & jenis herbisida terkini yang secara resmi telah terdaftar dan diizinkan penggunaanya setiap tahunnya dapat dilihat pada buku “pestisida untuk pertanian dan kehutanan” yang disusun oleh Departemen Pertanian.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.