Cara Memilih Benih Karet yang Baik
Tanaman karet (hevea brasilliensis) adalah merupakan tanaman tahunan. Satu siklus tanam yang dihitung dari saat penanaman di lapangan sampai dengan peremajaan memakan waktu 25 tahun. Hal ini berarti pemilihan bahan tanaman dilakukan hanya sekali dalam 25 tahun. Pemilihan bahan tanam harus dipertimbangkan secara cermat karena adanya kekeliruan dalam pemilihan bahan tanam akan berdampak negatif terhadap perkebunan dan terhadap usaha karet alam nasional.
Bahan tanaman karet yang dianjurkan adalah bahan tanaman klon yang diperbanyak secara okulasi. Dibandingkan dengan bibit semaian, penggunaan bahan tanam klon sangat menguntungkan karena produktivitas tanaman lebih tinggi, masa tanaman belum menghasilkan lebih cepat, tanaman lebih seragam sehingga produksi pada tahun sadap pertama lebih tinggi serta memiliki sifat sekunder yang diinginkan seperti relatif tahan terhadap penyakit tertentu, batang tegap, responsif terhadap stimulan dan pupuk, serta volume kayu per pohon tinggi.
Untuk mendapatkan bahan tanam karet yang bermutu baik, maka perlu diperhatikan proses pengadaan serta standar mutu benih yang dihasilkan. Jika semua standar mutu pada setiap kegiatan telah diterapkan, dapat dipastikan bahwa masa tanaman belum menghasilkan menjadi lebih singkat 5-10 bulan dan produksi pada tahun sadap pertama meningkat 110-500 kg/ha/tahun. Potensi klon akan terealisasi secara komersil jika digunakan bahan tanam bermutu baik dan dipelihara di lapangan menurut kultur tehnik anjuran.
II. Klon Karet Anjuran
Klon karet anjuran komersial adalah klon unggul yang dianjurkan untuk pengembangan komersial dalam skala luas yang menurut undang-undang No.12 tahun 1992 disebut sebagai benih bina.
Klon karet anjuran komersial adalah klon unggul yang dianjurkan untuk pengembangan komersial dalam skala luas yang menurut undang-undang No.12 tahun 1992 disebut sebagai benih bina.
Klon anjuran komersial terdiri dari:
- Klon penghasil lateks :
BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217 dan PB 260
- Klon penghasil lateks :
BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217 dan PB 260
- Klon penghasil lateks-kayu :
BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112 dan IRR 118.
BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112 dan IRR 118.
- Klon penghasil kayu :
IRR 70, IRR 71, IRR 72 dan IRR 78.
IRR 70, IRR 71, IRR 72 dan IRR 78.
III. Jenis Bibit Karet
Ada 2 jenis bibit karet yang banyak diproduksi yaitu:
Ada 2 jenis bibit karet yang banyak diproduksi yaitu:
1. Stump okulasi mata tidur
Standar bibit stump okulasi mata tidur
Stump segar dan tunas tempelan hidup.
Diameter batang okulasi 1,3-3,0 cm (umur 10 -14 bulan).
Akar tunggang 25 – 35 cm.
Tidak terserang jamur akar putih.
Stump segar dan tunas tempelan hidup.
Diameter batang okulasi 1,3-3,0 cm (umur 10 -14 bulan).
Akar tunggang 25 – 35 cm.
Tidak terserang jamur akar putih.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.