Pengelolaan Bahan Olahan Karet
Mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sangat menentukan daya saing karet alam Indonesia dipasar International. Dengan mutu bokar yang baik akan terjamin permintaan pasar jangkan panjang . Mutu bokar yang baik dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) dan tingkat kebersihan yang tinggi. Upaya perbaikan mutu bokar harus dimulai sejak penanganan lateks di kebun sampai dengan tahap pengolahan akhir.
A. Penanganan Lateks Kebun
Lateks kebun yang bermutu baik merupakan syarat utama untuk mendapatkan hasil bokar yang baik. Penurunan mutu dipengaruhi oleh aktivitas organisme yang akan menjadi masalah dalam proses pengolahan sit asap atau sit angina dan krep (crepe), lateks pekat. Penurunan mutu biasanya disebabkan aktivitas enzim, iklim, budidaya tanaman / jenis klon, pengangkutan, serta kontaminasi kotoran dari luar. Untuk mencegah hal itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- alat-alat penyadapan dan pengangkutan harus senantiasa bersih dan tahan karat.
- lateks harus segera diangkat ketempat pengolahan tanpa banyak goncangan
- lateks tidak boleh terkena matahari langsung.
- atau dengan menambahkan amonia (NH3) atau natrium sultit (Na2SO3) dengan dosis 5ml – 10 ml /liter lateks. Efek samping penggunaan amonia lateks mudah menguap sehingga jika dibiarkan ditempat terbuka akan cepat menurun kadarnya dalam proses penggumpalan diperlukan asam format(semut) lebih banyak.
B. Penentuan Kadar Karet Kering
Kadar Karet Kering (KKK) lateks atau bekuan sangat penting untuk diketahui karena selain dapat digunakan sebagai pedoman penentuan harga juga merupakan standar dalam pemberian bahan kimia untuk pengolahan RSS, Krep, dan Lateks Pekat.
Ada empat metode penentuan KKK yang digunakan yakni metode laboratorium baku, metode chee, metode hidrometri, dan metode panci penggoreng.
Pada dasarnya keempat metode tersebut memiliki prinsip penentuan kadar yang sama perbedaan hanya pada peralatan dan metodenya. Cara Perhitungan KKK adalah : Bobot Karet Kering
________________ x 100 %
Bobot Lateks
C. Jenis Bahan Olah Karet Rakyat
Dalam rangka perbaikan mutu bokar, pemerintah telah menetapkan SNI-Bokar No.06-2047-2002 tanggal 17 oktober 2002. dengan kriteria nilai KKK, kebersihan, ketebalan, dan jenis bahan bekuan
Bokar yang bermutu tinggi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yaitu :
- Tidak ditambahkan bahan-bahan Non karet
- Dibekukan dengan asam format/semut atau bahan lain yang dianjurkan dengan dosis yang tepat
- Segera digiling dalam keadaan segar
- Disimpan ditempat yang teduh dan terlindung
- Tidak direndam dalam air.
Bahan olah karet rakyat :
- Lum Mangkuk : adalah lateks kebun yang dibiarkan membeku secara alamiah dalam mangkuk, pada musim penghujan untuk mempercepat proses pembekuan lateks ditambahkan asam format/semut atau bahan lainnya.
- Lum Bambu : adalah sistem pembekuan lateks dengan menggunakan tabung bambu dengan penambahan asam format/semut atau bahan lainnya
- Sleb/Lum Deurob ( Asap Cair ) : lateks ditambahkan pembeku Deorub dengan perbandingan 10 : 1 , pembeku deorub telah ditemukan oleh balai penelitian sembawa yang berfungsi sebagai pembeku lateks , mencegah, dan menutup bau busuk pada bekuan, mempertahankan nilai Po & PRI, memberikan aroma asap yang khas serta bewarna cokelat.
- Sleb Tipis dan Sleb Giling : Bahan olah karet rakyat pada umumnya dalam bentuk Sleb tipis dan giling cara pembuatan yang umum dilakukan adalah dengan mencampurkan lateks dengan lum mangkok kemudian dibekukan dengan asam format/semut didalam bak pembeku yang berukuran 60cm x 40 cm x 6 cm tanpa perlakuan penggilingan, bahan olahan ini lebih disukai karena mutu yang dihasilkan seragam dengan Kadar Karet Kering (KKK) sekitar 50%, tidak ada resiko penurunan mutu serta muda didalam pengangkutan .
- Blanket : Sleb tipis dapat diolah menjadi blanket melalui penggilingan dengan mesin mini Creper, proses penggilingan dilakukan sebanyak 4-6 kali sambil disemprot air untuk menghilangkan kotoran yang terdapat didalam sleb, Blanket mempunyai Ketebalan sekitar 0,6cm-1cm, dengan KKK sekitar 65% – 75%.
- Sit Angin (Unsmoked sheet/USS : Sit angin adalah lembaran karet hasil bekuan lateks yang digiling dan dikering anginkan sehingga memiliki KKK 90 – 95 % proses pembuatn sit angin terdiri dari penerimaan dan penyaringan lateks, pengenceran, pembekuan, pemeraman, penggilingan, pencucian, penirisan, dan pengiringan.
- Sit Asap ( Ribbed Smoked Sheet/RSS ) : Proses pengolahan Sit Asap dengan pembeku asam format/semut hamper sama dengan sit angin, bedanya terletak pada proses pengeringan, yaitu pada sit asap dilakukan pengasapan pada suhu yang bertahap antara 40derajat – 60 derajat celcius selama 4 hari . Klasifikasi Sit Asap menjadi RSS 1, RSS 2, RSS 3, dan cutting dilakukan setelah proses pengeringan, keuntungan yang diperoleh RSS dapat langsung diekspor atau sebagai bahan baku industri barang jadi karet, mutu produk seragam dan konsisten, harga paling tinggi dibandingkan jenis bokar yang lain.
- Lateks Pekat : Lateks Pekat adalah lateks kebun yang dipekatkan dengan cara pusingan atau didadihkan dari KKK 28% – 30 % menjadi KKK 60 % – 64 % , pengolahan lateks pekat melalui beberapa tahap yaitu penerimaan dan penyaringan lateks kebun, pembuatan larutan pendadih, pendadihan, dan pemanenan.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.