Teknik Budidaya Tanaman Karet dalam Usaha Budidaya Tanaman Karet (tahap pembangunan kebun)
Pembibitan tanaman karet dilakukan dua tahap yaitu, persemaian benih dan pembibitan. Pesremaian bertujuan untuk menyeleksi kecambah yang tumbuh. Benih ditanam dalam bedengan selama maksimum 21 hari. Benih-benih yang tumbuh segera dipindahkan ke pembibitan. Benih-benih yang baru tumbuh setelah 21 hari dianggap afkir.
Kecambah ditanam di pembibitan dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm x 60 cm. Pemeliharaan di pembibitan dilaksanakan selama 12 sampai 18 bulan (untuk siap diokulasi coklat) dimana pada saat itu diameter batang telah mencapai 2 sampai 3 cm dan berwarna coklat.
Untuk mendapatkan bibit karet yang baik harus melalui okulasi. Oleh karena itu perlu batang atas (entres) yang berasal dari kebun entres. Kebun entres adalah kebun yang dibangun untuk memproduksi batang atas. Bahan tanam yang digunakan adalah stump mata tidur dan ditanam dengan jarak tanam 1 m x 1 m. Biasanya kebun entres ini baru dapat dipanen pada umur 1,5 tahun setelah tanam. Batang entres ini dapat dipersiapkan sendiri atau membeli di pusat penelitian karet. Persiapan tanam dan penanaman. Sebelum penanaman di lapang, lahan perlu diajir untuk menentukan titik-titik penanaman. Tanaman karet ditanam dengan populasi 500 tanaman per hektar (jarak tanam yang digunakan dapat 8 m x 2,5 m atau 7 m x 3,3 m) dengan arah barisan utara-selatan. Lubang tanam dibuat 2 minggu sebelum tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm.
Penanam dilakukan pada saat awal musim hujan, sehingga bibit yang ditanam di lapang akan memperoleh air yang cukup untuk pertumbuhannya. Lubang yang telah dibuat diisi kembali dengan tanah sedalam setengah dalam lubang tanam kemudian bibit diletakan ditengah lubang tanam dan setangah bagian lagi tanah dimasukan dan dipadatkan. Bibit tertanam baik jika bibit tidak mudah bergoyang
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.