Teknologi Arang Tempurung kelapa untuk wilayah Pasang Surut
Kesesuaian inovasi/Karakteristik Lokasi
Sentra produksi kelapa di provinsi Jambi berada di wilayah pasang surut yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Barat. Luas areal tanaman kelapa di wilayah ini pada tahun 2003 mencapai 59.396 ha. Dari luasan tersebut dihasilkan tempurung kelapa sebagai hasil samping kelapa sebanyak 19.759 ton dan volume ekspor arang tempurung 506.540 kg dengan nilai US$ 700.823.
Pemanfaatan tempurung kelapa ini belum optimal dilakukan baik dari segi produksi maupun mutu. Karena selama ini untuk menghentikan pembakaran dilakukan dengan menyiramkan air sehingga berakibat kadar air arang tinggi (10%) dan rendemenpun rendah (20%). Arang derngan mutu tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk bahan baku arang aktif. Oleh sebab itu dilakukan perbaikan pengolahan tempurung kelapa menjadi arang dengan pembakaran drum dengan suplai udara terkontrol. Karakteristik wilayah pasang surut adalah sebagian besar wilayahnya akan tergenang air secara periodik dan surut kembali pada waktunya, begitulah berjalan secara terus menerus. Oleh karena itu teknologi yang digunakan untuk peningkatan dayaguna, mutu, nilai tambah dan daya daya saing arang tempurung kelapa dilakukan pembakaran tempurung dengan metode drum dan suplai udara terkontrol.
Keunggulan/nilai tambah inovasi
1. Keunggulan teknis
Ø Alat pembakaran drum lebih praktis sesuai untuk wilayah pasang surut
Ø Sistem pembakaran dapat dikontrol, sehingga abu yang dihasilkan tidak banyak
Ø Menngkatkan rendemen arang sekitar 28 – 30%
Ø Kualitas arang yang dihasilkan lebih baik ( terutam kadar air rendah yauti 5%)
Ø Arang tempurung dapat dijadikan sumber arang aktif
Ø Meningkatkan nilai tambah.
2. Keunggulan eknomis
Ø Produksi satu alat :7.5 ton – 8 ton/tahun
Ø Penerimaan : Rp 4.500.000 – Rp 4.860.000
Ø Keuntungan : Rp 3.070.000 – Rp 3.430.000
Ø R/C : 3.15 – 3.40
Uraian Inovasi
Model inovasi merupakan modifkasi dari model pembakaran arang tempurung Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI. Uraian inovasi secara lengkap adalah sebagai berikut :
Ø Sistem pembakaran drum dengan suplai udara terkontrol dan menggunakan lubang udara
Ø Spesifikasi alat : ukuran drum dengan tinggi 90 cm, diameter 60 cm, tinggi cerobong asap 30 cm dan diameter 10 cm, kapasitas alat sekitar 90 kg tempurung, rendemen 28 – 30%, masa pakai alat sekitar 12 bulan (tergantung pemakaian)
Ø Lubang udara untuk suplai udara tediri dari 3 baris dimana masing – masing terdiri dari 4 lubang dengan ukuran 10 mm
Ø Karateristik fisik dan kimia : warna hitam mengkilat,kadara air 5.29%, bahan mudah menguap 10.4%, kadar abu 2.8% dan karbon terikat 86.8%.
Cara Penggunaan Inovasi
Ø Pembakaran dilakukan dalam keadaan tertutup
Ø Pada tahap awal pengisian tempurung mencapai sepertiga dari tingi drum
Ø Lubang udara bagian bawah dibuka dan bagian atas ditutup
Ø Setelah terlihat pembakaran sempurna (dilihat melalui lubang udara), tambahkan tempurung sampai penuh dan tutup lubang udara bagian bawah dan baris kedua dibuka.
Ø Penambahan tempurung kelapa dilakukan secara terus menerus sampai daya muat maksimal sesuai ukuran drum
Ø Pada sat selesai pembakaran (warna asap yang terlihat bening) semua lubang ditutup sehingga suplai udara terhenti, api akan padam dan biarkan sampai dingin, kemudian tutup dibuka dan arang dikeluarkan
Ø Lama pembakaran sekitar 7 jam dan pendinginan 6 jam
Informasi Lain yang perlu ditonjolkan
Alat ini telah disosialisasikan di kecamatan Mendahara hilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dari hasil sosialisasi diketahui bahwa arang yang dihasilkan lebih awet (lebih tahan lama sebagai bahan bakar rumah tangga) dibanding arang tempurung yang dihasilkan cara konvensional. Disamping itu karena kadar airnya juga rendah arang ini dapat dijadikan sebagai bahan baku arang aktif yang sangat banyak dibutuhkan industri dan harganya lebih baik.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.